Pada awal tahun 2015 perusahaan analisis bisnis, SAS melakukan riset pertumbuhan data yang akan semakin tidak terkendali dalam kurun waktu 5 tahun ke depan, perangkat mobile adalah salah satu dari penyebabnya.
SAS memperkirakan pada tahun 2020 mendatang, jumlah data yang ada akan bertumbuh mencapai 50 kali lipat dibandingan dengan tahun 2012.
Media penyimpanan berbasis cloud atau komputasi awan diklaim dapat menjadi solusi yang paling relevan.
Pertumbuhan data yang semakin banyak diyakini tidak dapat lagi di "tampung" oleh sistem penyimpanan jenis storage hardware atau private.
Cloud computing yang memakai konsep berbagi dengan pengguna lain dinilai akan lebih efisien.
Namun sayangnya pada tahun 2015 adopsi cloud masih dibawah 10% ungkap Steven Law, Country Manager NetApp Indonesia.
menurut Steven mayoritas pengguna atau perusahaan di Indonesia masih meragukan sistem cloud karena sifatnya yang virtual dan tidak memiliki bentuk fisik.
"Cloud itu kan basisnya infrastruktur bersama, seperti apartemen lah. Sekarang di Indonesia rumah masih lebih laku dibanding apartemen. Alasannya adalah keamanan karena berbagi dengan yang lain dikira tidak aman. Masih banyak yang belum mengerti bagaimana sebenarnya cara kerja cloud." ucap Steven.
Selain itu setidaknya ada 3 faktor yang menyebabkan lambatnya pertumbuhan atau adopsi cloud di Indonesia.
Tiga hal tersebut adalah sebagai berikut:
1.Jaringan Internet
Penggunaan cloud yang berdasar dari internet tentu saja memerlukan konektivitas internet yang kuat dan stabil. Hal ini yang masih menjadi kendala di Indonesia karena masih terbatasnya dan belum meratanya jaringan kualitas internet yang baik di berbagai daerah.
2.Kemanan
Seperti yang dipaparkan Steven Law, pengguna di Indonesia masih percaya datanya lebih aman disimpan di hardware fisik. hal tersebut membuat pengguna merasa tidak percaya akan kerahasiaan data mereka.
3.Integrasi Sistem
Tentu saja hal tersulit adalah dari pengadopsian sistem komputasi awan adalah mengintegrasi atau memindahkannya dari sistem komputasi yang lama.
sistem komputasi yang dijalankan juga memerlukan sumber-sumber daya manusia yang mengerti dalam pengoperasiannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar